Jelang Tahun Baru, Rumah Janda Disuguhi Bom
Keniten, Kota, Patroli, Utama 06.59
Menjelang perayaan Tahun Baru 2011, rumah Surip Sriapatun, janda kembang (50), tiba-tiba disuguhi sebuah bom berukuran sedang, yakni sebesar kaleng susu. Bom tersebut berbentuk bulat dengan berlapiskan semen serta beberapa serbuk karbit.
Bom rakitan tersebut meledak di teras rumah Sriapatun yang berada di Jalan Letjen S Sukowati, Kelurahan Keniten, Kecamatan Kota itu luluh lantah. Selain kaca rumah yang pecah, genteng serta lantai rumah janda itu rusak parah.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas itu. Pasalnya pemilik rumah itu sedang tertidur lelap di kamar rumah bagian belakang. "Saat itu saya dan anak saya tidur dikamar belakang. Tiba-tiba terdengar suara ledakan, setelah kami lihat kondisi depan rumah saya sudah hancur berantakan seperti ini," jelas ibu dua anak itu, Jumat (31/12/2010) siang.
Bahkan akibat suara ledakan yang sangat keras itu, puluhan warga langsung bergerumbul melihat rumah Sriapatun. Namun sayang, pihak korban dan warga urung melaporkan kejadian itu ke pihak yang berwajib hingga dua jam lebih.
Ketika ditanya tentang motif dendam pribadi, Sriapatun maupun kedua anaknya itu merasa tidak memiliki musuh. Pasalnya Sriapatun sendiri hanya bermata pencaharian sebagai petani saja. "Saya ini hanya petani biasa, tidak pernah membuat masalah dengan siapa saja. Jadi ya bingung kalau ditanya siapa pelaku pengeboman rumah saya ini," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu policeline juga masih terpasang diseputaran rumah janda itu.
Sementara Kapolres Ponorogo, AKBP Mas Gunarso ketika ditemui di lokasi mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan saksi-saksi terkait peristiwa yang merusak dan mengacam nyawa janda dua anak itu.
"Hingga saat ini kita masih belum bisa menyimpulkan, dugaan sementara ini dilakukan karena iseng atau kemungkinan balas dendam. Itu bukan bom, tapi petasan berukuran besar," kata Mas Gunarso.
"Diperkirakan pelaku dua orang, tapi yang jelas kita sudah mengantongi identitas pelaku. Dan saat ini petugas kita masih melakukan pengejaran," imbuhnya. [beritajatim.com]
Bom rakitan tersebut meledak di teras rumah Sriapatun yang berada di Jalan Letjen S Sukowati, Kelurahan Keniten, Kecamatan Kota itu luluh lantah. Selain kaca rumah yang pecah, genteng serta lantai rumah janda itu rusak parah.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas itu. Pasalnya pemilik rumah itu sedang tertidur lelap di kamar rumah bagian belakang. "Saat itu saya dan anak saya tidur dikamar belakang. Tiba-tiba terdengar suara ledakan, setelah kami lihat kondisi depan rumah saya sudah hancur berantakan seperti ini," jelas ibu dua anak itu, Jumat (31/12/2010) siang.
Bahkan akibat suara ledakan yang sangat keras itu, puluhan warga langsung bergerumbul melihat rumah Sriapatun. Namun sayang, pihak korban dan warga urung melaporkan kejadian itu ke pihak yang berwajib hingga dua jam lebih.
Ketika ditanya tentang motif dendam pribadi, Sriapatun maupun kedua anaknya itu merasa tidak memiliki musuh. Pasalnya Sriapatun sendiri hanya bermata pencaharian sebagai petani saja. "Saya ini hanya petani biasa, tidak pernah membuat masalah dengan siapa saja. Jadi ya bingung kalau ditanya siapa pelaku pengeboman rumah saya ini," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu policeline juga masih terpasang diseputaran rumah janda itu.
Sementara Kapolres Ponorogo, AKBP Mas Gunarso ketika ditemui di lokasi mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan saksi-saksi terkait peristiwa yang merusak dan mengacam nyawa janda dua anak itu.
"Hingga saat ini kita masih belum bisa menyimpulkan, dugaan sementara ini dilakukan karena iseng atau kemungkinan balas dendam. Itu bukan bom, tapi petasan berukuran besar," kata Mas Gunarso.
"Diperkirakan pelaku dua orang, tapi yang jelas kita sudah mengantongi identitas pelaku. Dan saat ini petugas kita masih melakukan pengejaran," imbuhnya. [beritajatim.com]
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :