Pemerintah Siapkan 200 Ribu Lapangan Kerja, Antisipasi Dampak Moratorium
News, Pemerintahan, Ponorogo, Utama 05.21
Kebijakan pemerintah menghentikan sementara (moratorium) pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi mulai 1 Agustus mendatang dipastikan akan meningkatkan jumlah angka pengangguran. Untuk mengantisipasi melonjaknya angka pengangguran, pemerintah menyiapkan lapangan kerja di dalam negeri.
Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI Jumhur Hidayat, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 200 ribu lapangan kerja di dalam negeri untuk mengantisipasi pelaksanaan moratorium tersebut. “Sekitar 150 ribu hingga 200 ribu disiapkan untuk TKI yang ke Arab Saudi tahun ini,” ujar Jumhur selepas peresmian Pusat Pelayanan Pengaduan TKI di kantor BNP2TKI, Senin 27 Juni 2011.
Hal itu, menurut Jumhur, diputuskan pemerintah dalam rapat koordinasi khusus mengenai TKI yang berlangsung pagi tadi di Kementerian Koordinator Perekonomian. “Kementerian jungkir balik membuat program kerja. Kalau mereka tetap tertarik ini berbahaya karena mereka bisa menempuh jalur-jalur tertentu, "ilegal" dan akan menimbulkan masalah,” jelasnya.
Adapun pemberdayaan masyarakat guna membuat lapangan kerja baru dilakukan melalui penguatan berbagai kegiatan dan program-program di 38 kantong TKI. Program tersebut antara lain Wira Usaha Baru, Teknologi Tepat Guna, Padat Karya Produktif, Desa Produktif, Mobil Terampil, Rumah Terampil, Program Link and Match dengan Kemendiknas, Peningkatan peran perbankan dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) TKI, dan Pelayanan Remitansi.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengutarakan pelatihan kewirausahaan dilakukan dengan metode pengetahuan teknis, praktik kerja lapangan, pemberian modal usaha, proses pendampingan, serta strategi pemasaran hasil usaha.
“Pelatihan kewirausahaan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam yang tersedia di sekitar daerah kantong TKI agar dapat berhasil mengelola usaha secara mandiri serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup TKI beserta keluarganya," kata Muhaimin.
Menurut data Kemenakertans, Cirebon tercatat merupakan daerah kantong TKI yang paling banyak mengirimkan TKI ke luar negeri dengan jumlah 129,717 orang. Selanjutnya Indramayu 95,581 orang, Subang 95,180 orang, Cianjur 89,182 orang. Sedangkan Lombok Tengah, NTB, mengirimkan 62,512 orang, Lombok Barat, NTB, 59,751 orang, Sukabumi 55,207 orang, Ponorogo 47,717 orang, Lombok Timur, NTB, 46,962 orang, dan Malang 39,610 orang.
(RIRIN AGUSTIA)
Sumber : Tempointeraktif
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
