Peminat Lomba Karawitan Minim
Kesenian, Ponorogo, Suro, Utama 19.43
Kesenian karawitan merupakan kesenian asli pulau Jawa, namun pada kenyataannya, dalam lomba karawitan yang diperuntukan meramaikan rangkaian perayaan Grbeg Suro masih minim peserta.
Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya peminat lomba itu. Padahal lomba ini dibuka untuk umum. Namun pada kenyataannya, peserta umum hanya ada dua saja, sedangkan delapan belas peserta merupakan peserta ‘pelengkap’. Dimana mereka mewakili 18 Kecamatan dari 21 Kecamatan yang ada di Ponorogo.
Ironisnya selain sedikit peminat karawitan, keberadaan penabuh kendang pun semakin sulit dicari. Alhasil lomba yang digelar di Pendopo Agung mulai Senin Senin (29/11/2010) terpaksa menggunakan penabuh kendang dari daerah lain. seperti halnya dari Wonogiri, Purwantoro serta dari solo Jawa Tengah.
Menurut Yayuk Isnawati, salah satu peserta mengatakan, saat ini beberapa teman seusianya lebih memilih menjadi penyanyi dangdut maupun pop ketimbang menjadi sinden. Hal ini ditengarai karena jenjang karir dan penghasilan dari penyanyi sinden hanya minim.
‘’Banyak teman saya yang enggan menjadi sinden. Kalau saya sendiri memang menyukai musik karawitan, jadi ya saya ikut lomba ini,’’ jelas pemain karawitan yang mengaku berasal dari kecamatan Jambon.
Sementara Sindu Parwoto, Ketua Pelaksana lomba mengatakan, saat ini memang jumlah peserta mengalami peningkatan. Namun meningkatnya peserta ini bukan ditingkat umum, melainkan ditingkat kecamatan.
‘’Pesertanya masih didominasi dari perwakilan kecamatan dan bukan dari peserta umum. Mungkin sedikitnya peminat dikarenakan sulit mencari sinden yang berkualitas maupun pemain kendang yang sudah lihai,’’ jelasnya.[tur/ted]
Sumber : beritajatim.com
Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya peminat lomba itu. Padahal lomba ini dibuka untuk umum. Namun pada kenyataannya, peserta umum hanya ada dua saja, sedangkan delapan belas peserta merupakan peserta ‘pelengkap’. Dimana mereka mewakili 18 Kecamatan dari 21 Kecamatan yang ada di Ponorogo.
Ironisnya selain sedikit peminat karawitan, keberadaan penabuh kendang pun semakin sulit dicari. Alhasil lomba yang digelar di Pendopo Agung mulai Senin Senin (29/11/2010) terpaksa menggunakan penabuh kendang dari daerah lain. seperti halnya dari Wonogiri, Purwantoro serta dari solo Jawa Tengah.
Menurut Yayuk Isnawati, salah satu peserta mengatakan, saat ini beberapa teman seusianya lebih memilih menjadi penyanyi dangdut maupun pop ketimbang menjadi sinden. Hal ini ditengarai karena jenjang karir dan penghasilan dari penyanyi sinden hanya minim.
‘’Banyak teman saya yang enggan menjadi sinden. Kalau saya sendiri memang menyukai musik karawitan, jadi ya saya ikut lomba ini,’’ jelas pemain karawitan yang mengaku berasal dari kecamatan Jambon.
Sementara Sindu Parwoto, Ketua Pelaksana lomba mengatakan, saat ini memang jumlah peserta mengalami peningkatan. Namun meningkatnya peserta ini bukan ditingkat umum, melainkan ditingkat kecamatan.
‘’Pesertanya masih didominasi dari perwakilan kecamatan dan bukan dari peserta umum. Mungkin sedikitnya peminat dikarenakan sulit mencari sinden yang berkualitas maupun pemain kendang yang sudah lihai,’’ jelasnya.[tur/ted]
Sumber : beritajatim.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :