Mahasiswa Unmuh Ponorogo Minta Pemkab - DPRD Tertibkan Lokalisasi
Pemerintahan, Pendidikan, Ponorogo, Utama 19.39
Puluhan Mahasiswa Akper Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo menggelar aksi damai. Mereka long march dari kampus menuju kantor Dewan setempat, Rabu (1/12/2010).
Dalam aksinya, para mahasiswa meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Ponorogo, segera menertibkan lokalisasi dan sejumlah kafe yang diduga kerap dijadikan ajang mesum.
Saat long march, mereka juga membagikan bunga mawar kepada pengguna jalan sebagai simbol kedamaian serta penolakan tempat-tempat praktek prostitusi di wilayah Ponorogo.
Selain itu, massa juga melakukan orasi menolak dan mempersempit tempat-tempat yang diduga dijadikan ajang praktek prostitusi, seperti menjamurnya cafe mesum, warnet yang tertutup rapat, serta warung remang dan lokalisasi.
Selain itu, para pendemo juga membentangkan spanduk serta beberapa pamflet yang mengecam serta mengutuk pelaku seks bebas atau tempat-tempat mesum.
Beberapa pamflet dan tulisan sepanduk itu, antara lain “Stop HIV/AIDS”, “Subsidikan Kondom”, “Harga Kondom Turun”, “Tutup Tempat Prostitusi”, “One Day One Heard Keep Promised Stop Aids”.
Di depan gedung dewan pendemo meminta kepada wakil rakyat, untuk segera mengkondisikan Ponorogo bersih dari tempat-tempat praktek prostitusi serta mengkaji kembali ijin tempat-tempat hiburan, seperti kafe, warnet, dan lainnya.
Setelah dari gedung wakil rakyat, mereka menuju ke Kantor Pemkab Ponorogo mendesak Bupati segera membuat Perda Tempat Hiburan yang diduga menjadi tempat praktek prostitusi.
Sebab, bebasnya ijin tempat hiburan akan memperluas mudahnya penularan HIV/AIDS, yang diduga selama ini sebagi tempat praktek mesum.
Salah seorang peserta aksi, Nurhan, menjelaskan jika aksi ini untuk mengajak masyarakat sadar akan bahaya pergaulan seks bebas, serta mengimbau legislatif dan eksekutif untuk segera menertibkan tempat-tempat yang disinyalir sebagai tempat praktek mesum. Sekaligus mengajak semua elemen untuk membuat Ponorogo bersih dari kasus HIV/AIDS.
“Kami mengimbau semua elemen masyarakat membuka mata untuk menertibkan kembali tempat-tempat yang disinyalir sebagai ajang seks bebas, serta membersihkan Ponorogo dari tempat prostitusi karena sudah puluhan kasus yang terdata pengidap HIV/AIDS di Ponoprogo dan terus berkembang dari tahun ke tahun,” kata Nurhan.
Sementara, baik di kantor DPRD maupun di gedung Pemkab Ponorogo, tak ada anggota maupun pimpinan, serta pejabat yang menemui massa. Usai berorasi bergantian dan membagikan bunga, mereka membubarkan diri dan kembali ke kampus. (aya/isp)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Roedy
pada 19.39.
dan Dikategorikan pada
Pemerintahan,
Pendidikan,
Ponorogo,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas