Program RSBI Ponorogo Berjalan Mulus tanpa Kendala

PONOROGO, Temuan data mengejutkan untuk skala nasional dalam hal tingkat keberhasilan pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ternyata tidak termasuk di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Pasalnya, sejauh ini dinas pendidikan Ponorogo menyatakan bahwa pelaksanaan RSBI dari 8 item penilaian dipastikan telah berjalan maksimal dan menunjukkan hasil yang signifikan.

Tidak masuknya Kabupaten Ponorogo dalam penilaian buruk yang diberitakan sejumlah media massa belakangan ini diperjelas dari masa masuknya program tersebut di kota reog. RSBI di Ponorogo mulai dilaksanakan tahun 2009. Ini artinya, Ponorogo bukan masuk dalam program yang digulirkan tahun 2005.

Supeno Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo menyatakan, dalam masa penilaian tingkat keberhasilan jangka waktu 5 tahun, hingga tahun ketiga ini, sejumlah kriteria secara terus menerus telah dipenuhi oleh masing- masing sekolah RSBI.

“Saya katakan tidak, program sekolah RSBI dari pusat ini kita dukung sepenuhnya. Dan di Ponorogo tidak ada, tidak masalah apapun. Semua berjalan lancar sesuai tahapan tahapan yang menjadi standart dari RSBI,” kata Supeno, Sabtu (14/1) kepada Pewarta HOKI.

Disinggung mengenai tenaga pendidik yang masuk dalam salah satu item RSBI harus 30% guru berijazah S2, Supeno mengaku hal itu sudah berjalan. Artinya sejumlah sekolah RSBI di Ponorogo sudah melakukannya hal itu di tahun ketiga ini.
“Secara keseluruhan sampa 5 tahun mendatang, kegagalan dari satu sisi ketenagaan memang ada di RSBI. Untuk SMA/SMA guru S2 paling tidak 30 persen, SMP 20 persen, SD 10 persen. Dan itu terus berjalan,” kata Kadindik.

Dari sisi kompetensi guru, Supeno mencohtohkan RSBI SMA Muhipo sebagai salah satu sekolah yang kini telah memiliki 30 persen guru berijazah S2. “sementara lembaga sekolah yang lainnya hingga saat ini terus memenuhi hal itu. Kita masih berjalan di tahun ketiga,” lanjut Supeno.

Untuk terwujudnya hal ini, dia mengakui selain dorongan dari dinas, pihak sekolah juga memberikan dukungan pembiayaan. Juga tidak jarang hal itu terwujud atas kesadaran dari guru bersangkutan.
Selain masalah kompetensi guru, sejumlah syarat keberhasilan RSBI juga dipengaruhi beberapa standart kriteria. Diantaranya yakni Isi, kelulusan, pendanaan, sarana prasarana, penilaian, dan lainnya. Dari berbagai standart tersebut, pihaknya yakin hal itu akan terpenuhi hingga akhir.

“Yang jelas gagal atau tidak itu nanti bisa dilihat di akhir. Bagaimana lulusan RSBI diterima di SMP, SMA/SMK. Gol yang terakhir adalah sukss. Pada dasarnya meningkatan mutu pendidikan,” tukas Supeno.

Dia yakin, mutu pendidikan di sekolah RSBI dan sekolah reguler yang lain bisa dirasakan oleh masyarakat. “Tentu masyarakat bisa merasakan. Karena proses belajar di RSBI dan sarana pendidikan memang lain.

Disisi lain, pihaknya mengakui dukungan dana dari pemkab memang masih nol. Namun semua lembaga sekolah dinilai mampu mengelola dana dari pusat untuk keberhasilan program RSBI ini.

“APBD memang tidak memberikan, kami hanya sebatas mensuport anggaran dari pemerintah pusat untuk sarana prasaran. Dalam bentuk dukungan itu yang bisa kita lakukan,” lanjutnya.

Sementara itu Mulyani kepala SMA RSBI Muhammadiyah 1 Ponorogo mengatakan RSBI disekolahnya berjalan lancar. Bahkan dari segi pendidik saat ini sudah melebihi 30 persen guru berijazah S2. “Setiap tahun ajaran baru kita juga kwalahan menerima siswa yang ingin bersekolah disini,” tukasnya.


Sumber : Kabarindonesia.com


JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Roedy pada 00.32. dan Dikategorikan pada , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

PENGUNJUNG ONLINE


Bagi temen-temen yang ingin berpartisipasi dalam mengisi blog ini caranya gampang, tinggal kirim Datadiri Anda ke lintas@ymail.com.

Bagi temen - temen yang menginginkan wilayahnya mempunyai blog tersendiri, kami akan membuatkan blog sesuai nama daerah temen tinggal, asal temen - temen bersedia untuk mengisi blog yang temen minta.

Setiap Kontribusi akan sangat bermanfaat bagi kemajuan daerah kita, termasuk generasi saat ini dan yang akan datang.

Bila tulisan yang di kirim mengambil dari sumber lain, Jangan lupa sebutkan sumber tulisan secara lengkap berikut link asal tulisan tersebut.

Tulisan tidak berbau sara, hasutan, mengadu domba, maupun ponografi. Seluruh isi tulisan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pengirim. blog ini hanya sebagai sarana untuk menyebarkan isi tulisan.

2010 Lintas PONOROGO. All Rights Reserved. - Designed by Lintas ponorogo