Jembatan Runtuh, Kerugian Mencapai 25 Miliar
Bencana, Caluk, News, Pacitan, Pemerintahan, Plapar, Ponorogo, Slahung, Utama 15.41
PONOROGO - Dinas Pekerjaan Umum menyatakan kerugian akibat runtuhnya jembatan
rangka baja yang menjadi penghubung di jalur utama Ponorogo-Pacitan,
Jawa Timur ditaksir mencapai Rp 25 miliar lebih.
Estimasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kabupaten Ponorogo, Harry Subito, usai meninjau kondisi jembatan Plapar
yang runtuh di Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Minggu (7/4).
"Itu baru prakiraan berdasar nilai pembangunan jembatan mengalami
kerusakan total. Kalau digabung dengan kebutuhan untuk membangun kembali
cekdam sungai yang jebol dan memicu runtuhnya konstruksi jembatan,
nilainya bisa lebih," katanya.
Ia memastikan, runtuhnya Jembatan Plapar yang memiliki panjang sekitar 50-an meter itu murni karena faktor bencana alam.
Jebolnya cekdam yang memicu ambrolnya konstruksi plengsengan sungai
yang merembet hingga area jembatan telah menyebabkan aliran air bah saat
banjir terjadi bergerak liar dan menggerus fondasi jembatan. "Hasil
kajian teknis tidak menemukan adanya bukti kesengajaan ataupun
ketidaksesuaian spesifikasi bangunan dengan perencanaan," katanya.
Menurut dia, dari kondisi jembatan yang terkesan hanya "jatuh" dengan
kerangka dan lapisan aspal yang masih utuh, namun pihaknya melihat hal
ini murni akibat gerusan air yang arusnya kuat. "Murni bencana, yaitu
karena cekdamnya hancur satu bulan lalu sehingga energi dari arus air
menjadi liar dan kuat sehingga menggerus tiang penyangga di tengah,"
tandasnya.
Harry menyatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini dan
berkoordinasi dengan Dinas PU dan Bina Marga Provinsi Jatim maupun Balai
Besar Wilasaha Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Dikutip : SuaraMerdeka.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :