Reog Ponorogo Lestari di Tanah Mandar
Budaya, News, Ponorogo, Reog, Utama 05.58
POLEWALI MANDAR - Kesenian reog ternyata
sudah lama tumbuh dan menjadi hiburan rakyat di Polewali Mandar,
Sulawesi Barat. Kesenian khas asal Ponorogo, Jawa Timur ini tumbuh dan
berkembang bersama dengan sejumlah kesenian lokal khas Mandar seperti
calong, kalindagdag, sayyang pattuddu, burake, dan kecapi.
Kolaborasi
kesenian reog dengan kesenian lokal Mandar yang menjadi salah satu
hiburan alternatif warga di tengah tumbuhnya industri hiburan modern
biasanya dipentaskan dalam berbagai peristiwa atau hajatan seperti
sunatan, pernikahan, dan hajatan pesta panen.
Proses akulturasi
budaya khas Mandar dan kesenian reog yang dibawa suku Jawa yang
bertransmigrasi ke Polewali Mandar seperti kesenian reog sejak 1968
bukannya saling mematikan, melainkan percampuran dua budaya berbeda ini
justru saling mempengaruhi atau saling melengkapi satu sama lain.
Tak
heran jika reog yang mengisahkan cerita kepahlawanan sang harimau
ganas membela burung merak dari para pemangsanya juga digemari warga
Mandar sebagai salah satu hiburan alternatif. Bahkan saat pementasan
kesenian Mandar seperti kecaping, kalindagdag kerap ditampilkan dalam
satu panggung pertunjukan dengan kesenian Reog Ponorogo ini.
Pertunjukan
kesenian reog di Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar beberapa waktu
lalu ini misalnya, menjadi hiburan para petani saat mereka menyambut
pesta panen yang melimpah. Ratusan warga dan petani setempat ikut
menyaksikan pementasan kesenian reog.
Seni Reog sendiri terdiri
dari 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh
6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles
warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki
kuda.
Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh
penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran
kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda
lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh
anak kecil yang membawakan adegan lucu.
Sujarwo, pemain reog
ponorogo ini mengaku kerap kewalahan memenuhi undangan pementasan
terutama pada musim panen, sunatan dan acara hiburan lainnya. Sujarwo
kerap menampilkan reog satu panggung dengan kesenian khas Mandar seperti
kalindagdag, kecaping, calong dan kesenian Mandar lainnya.
Menurut
Sujarwo, meski industri hiburan modern makin masif bermunculan tidak
membuat kesenian reog dan kesenian khas Mandar ditinggalkan warga.
Terbukti dalam berbagai kegiatan atau hajatan, warga tak sulit mendapati
kesenian khas Mandar dan reog ini.
Dikutip : Kompas
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :