Bangunan VOC di Ponorogo Terbengkalai
Artikel, News, Pariwisata, Ponorogo, Utama 09.21
Kesan itu setidaknya terlihat saat melintas di dekat objek bersejarah tersebut dan memperhatikan sekeliling bangunan yang sebagian besar terbuat dari batu bata merah tersebut, Rabu.
Jangankan menempatkan petugas untuk berjaga di area bangunan, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo bahkan tak pernah mengalokasikan anggaran untuk kebersihan maupun pemeliharaan gedung tua yang kini tinggal rangka dan fondasi.
"Pemerintah setempat memang belum memiliki alokasi anggaran untuk itu. Tapi bagaimanapun, keberadaan situs bersejarah itu tetap kami awasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo, Gunardi.
Inventarisasi terhadap bangunan bekas gudang penyimpanan garam pada zaman VOC tersebut sebenarnya telah dilakukan sejak lama.
Pihak dinas pariwisata juga telah melakukan penelusuran sejarah untuk menguak asal-usul bangunan kuno yang memiliki luas kurang-lebih 1.500 meter persegi itu.
Hasilnya, diyakini bekas gudang penyimpanan garam itu merupakan peninggalan penjajah Belanda pada abad 15-16 Masehi.
Indikasi tersebut menguat setelah tim peneliti mendapati ciri-ciri bangunan yang tersusun dari tumpukan batu bata merah berukuran besar-besar dan penataannya tidak menggunakan bahan perekat seperti halnya semen.
"Selain itu, fondasinya banyak sekali. Kalau tidak salah ada 70 fondasi dan itu merupakan ciri-ciri bangunan yang dibuat penjajah Belanda pada abad 15-16 Masehi," terang Gunardi.
Meski belum sepenuhnya mengelola aset bersejarah itu untuk kepentingan pariwisata daerah, Gunardi berjanji untuk mengoordinasikan pengawasan serta pemeliharaan bangunan tua itu dengan masyarakat maupun perangkat desa.
Ia berharap, suatu saat Pemkab Ponorogo bisa memaksimalkan setiap potensi wisata daerahnya dengan lebih banyak mengalokasikan anggaran pemeliharaan maupun pengembangan area wisata kepurbakalaan.
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
